Puluhan Rumah Milik Warga Transmigrasi Rano Ditelantarkan, Begini Kondisinya
JOURNALINVESTIGASI.COM, MAMASA – Puluhan rumah warga du Transmigrasi Rano, Kecamatan Mehalaan, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (sulbar), terkesan ditelantarkan.
Warga menyebut, sebagian penghuninya sudah pulang ke kampung asal.
Sebelumnya, Dinas Transmigrasi Mamasa melakukan pendaratan warga transmigrasi sebanyak tiga kali, yakni tahun 2016 ,2017 dan 2018
Pendaratan pertama di tahun 2016 sebanyak 100 kepala keluarga (KK), terdiri dari penduduk lokal 50 KK dan penduduk asal luar pulau Sulawesi sebanyak 50 KK.
Selanjutnya, pendaratan kedua sebanyak 75 KK, pendaratan ketiga sebanyak 40 KK.
Hari ini, Senin (22/8/2022) Dinas Transmigrasi kembali melakukan pendaratan warga sebanyak 35 KK.
Setelah beberapa tahun bejalan, warga yang didatangkan dari luar daerah, mulai kembali ke daerah asalnya.
Hingga kini, warga yang didatangkan dari luar daerah hanya tersisa 21 KK.
“Sudah banyak yang pulang, yang menetap di sini hanya 21 KK,” ungkap I Made, warga transmigrasi yang masih bertahan sejak tahun 2016, kepada wartawan, Minggu (21/8/2022) kemarin.
I Made membeberkan, warga luar Sulawesi yang hingga saat ini bertahan, yakni dari Jawa Timur 7 KK, Jawa Barat 5 KK, Bali 9 KK.
Menurut Imade, warga yang pulang kampung, hanya bertahan beberapa bulan saja, lalu meninggalkan transmigrasi.
Karenanya, sebagian besar rumah warga transmigrasi mengalami kekosongan sejak beberapa tahun terakhir.
Akibat ditinggal penghuninya, sebagian rumah warga mengalami kerusakan.