G20 di Bali Diharapkan Mampu Ciptakan Transformasi Ekonomi Digital
JOURNALINVESTIGASI.COM, BALI – Group of Twenty atau yang dikenal dengan sebutan G20 menjadi topik pembicaraan yang hangat.
G20 yang rencananya dilaksanakan di Bali, 15 Hingga 16 November 2022, tidak luput dari sorotan para pakar khususnya yang berfokus dalam bidang ekonomi.
Seperti Prof. Olivia Fachrunnisa, SE., M.Si., Ph.D pakar ekonomi dari Fakultas Ekonomi UNISSULA, yang memberi beberapa penilaian.
Di beberapa kesempatan dekan Fakultas Ekonomi UNISSULA itu menyampaikan, forum G20 sebagai langkah strategi untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang dibalut oleh digitalisasi.
Ditambah Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk tinggi, memiliki sumber daya manusia yang potensial untuk dikembangkan.
Maka dari itu, transformasi ekonomi digital sangat dibutuhkan.
Prof. Olivia, lanjut mengatakan bahwa Kans Indonesia dalam mengejar negara maju sangat mungkin untuk dilakukan.
Yang terpenting kata dia, adalah tentang bagaimana bisa memobilisasi masyarakat agar tidak hanya menjadi konsumen dari produk ekonomi digital.
“Akan tetapi, juga menjadi aktor yang bisa memanfaatkan digitalisasi tersebut,” Ungkap Prof. Olivia ketika menjelaskan peluang yang dapat diraih Indonesia dalam KTT G20 ini, seperti dikutip www.fe.unissula.ac.id.
Sedangkan Dr. Siti Sumiati, SE., M.Si dosen senior dari Fakultas Ekonomi UNISSULA memberikan pandangannya terkait KTT G20 dari perspektif ekonomi makro.
Menurutnya Indonesia bisa memperkuat basis ekonominya dengan pengadaan hutang luar negeri.