JOURNALINVESTIGASI.COM, MAMASA – Beberapa pekan terakhir intensitas hujan tinggi melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar)
Akibat dilanda musim hujan, dilaporkan 12 desa di lima kecamatan terdampak bencana longsor dan banjir.
Pada Minggu 3 Desember 2023 kemarin, intensitas hujan tinggi menyebabkan sungai meluap di Desa Pangandaran, Kecamatan Tabulahan.
Luapan sungai di desa itu mengakibatkan puluhan hektar sawa warga terendam hingga terancam gagal panen.
Sehari setelahnya, hujan lebat yang mengguyur wilayah Kecamatan Mambi, juga mengakibatkan sungai meluap di Desa Indobanu.
Debit air sungai meningkatkan menyebabkan jembatan gantung penghubung Dusun Palado terbawa arus.
Akibatnya, 60 Kepala Keluarga di Dusun itu terisolir.
Merespon sejumlah peristiwa itu, Kepala Pelaksana BPBD Mamasa, Gusti Harmiawan mengatakan, pagi tadi tim reaksi cepat (TRC) BPBD Mamasa menuju lokasi-lokasi terdampak bencana di lima kecamatan.
Tim ini kata dia, akan melakukan kaji cepat terhadap dampak bencana.
Dari data sementara ada sebanyak lima kecamatan terdampak bencana, yakni Kecamatan Bambang, Mambi, Aralle, Buntumalangka dan Tabulahan.
Dari lima kecamatan itu, 12 Desa yang dilaporkan terdampak yakni Desa Indobanua, Saluassing, Pamoseang Pangga, Aralle Selatan, Aralle Timur, Baruru, Salurindu, Penatangan, Bumal, Kebanga, Ranteberang dan Desa Pangandaran.
“Tadi pagi TRC turun ke lokasi lakukan kajian cepat,” ungkap Gusti, via Whatsapp, Selasa (5/12/2023), siang tadi.(*)