JOURNALINVESTIGASI.COM, MAMASA – Sebanyak 583 guru honorer di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), harus mengelus dada.
Pasalnya, sudah 18 bulan gaji mereka tidak dibayarkan.
Bagi umat kristiani, di bulan Desember ini, sejatinya gaji itu akan dipergunakan menyambut hari raya natal. Namun hal itu tidak sesuai harapan.
Salah seorang guru yang namanya enggan disebut mengatakan, setelah 18 bulan ia berharap bulan ini akan menerima gajinya.
Tetapi, lagi-lagi tidak dibayarkan. Padahal gaji itu satu-satunya harapan dipergunakan menyambut hari raya natal.
Bahkan kata dia, saat aksi terakhir menuntut gajinya, Pj Bupati Mamasa, Yakub F. Solon berjanji akan membayarkan.
Tetapi sampai saat ini, janji itu tak kunjung dibuktikan.
“Coba bayangkan, kita 18 bulan bekerja tapi tidak digaji. Kita harap bulan ini sudah bisa diterima, ternyata tidak lagi,” keluh salah seorang guru.
Merespon itu, Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Mamasa, Rusli mengatakan, benar hingga saat ini masih ada 683 guru honorer belum menerima gajinya.
“Iya, gajinya masih 18 bulan belum dibayarkan,” ungkap Rusli, via Whatsapp, Selasa (26/12/2023).
Menurut Rusli, sebagai penanggungjawab, pihaknya selalu mengusulkan surat perintah pembayaran dana (SP2D) ke Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) untuk pembayaran gaji honorer.
“Tiap minggu kita usulkan pencairan dananya tetapi tidak diakomodir,” ujar Rusli.
Karenanya, dia berharap agar BPKD segera memproses gaji guru honorer.(*)