JOURNALINVESTIGASI.COM, MAMASA – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), terpaksa turun tangan mengangkut sampah.
Sampah yang tak diangkut menui protes dari sejumlah kalangan masyarakat, lantaran dianggap merusak suasana di momen hari raya natal.
Setelah menjadi sorotan, Dinas PUPR Mamasa mengerahkan alat berat berupa satu unit loader dan dum truk mengangkut sampah yang berserakan.
“Kami dapat perintah dari Pj Bupati Mamasa membersihkan sampah. Kami dari Dinas PUPR mengerahkan alat berat untuk mengangkut sampah,” kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Mamasa, Yulianus, Rabu (27/12/2023).
Sebelumnya, sampah di sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) di beberapa titik di kota Mamasa, menjadi polemik.
Pasalnya sampah itu tidak diangkut oleh petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup.
Petugas kebersihan tak mau mengangkut sampah karena gajinua belum dibayarkan selama tiga bulan.
Ada sebanyak 58 petugas kebersihan yang belum menerima gaji triwulan empat yakni Oktober, November dan Desember.
Karena gaji mereka tidak dibayarkan, petugas kebersihan pun ogah mengangkut sampah.
Akibatnya, sampah berserakan di sejumlah titik di tempat pembuangan sementara (TPS) di dalam Kota Mamasa.
Hal itu diakui Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Mamasa, Welem, DP.
Welem mengatakan, petugas kebersihan tidak mau mengangkut sampah karena gajinya belum dibayarkan.
Kendalanya karena Kepala Badan Keuangan Daerah, Herry Kurniawan sering tidak berada di Mamasa.