Tekan Stunting, Pj Bupati Mamasa Ajak Masyarakat Makan Makanan Bergizi
JOURNALINVESTIGASI.COM, MAMASA – Pemerintah Kabupaten Mamasa, mendapat kunjungan Kepala Dinas Transmigrasi Provinsi Sulawesi Barat, Ibrahim, pada Sabtu (30/9/2023).
Kunjungan ini perihal penanganan stunting di Desa Rante Tangnga, Kecamatan Tawalian, Kabupaten Mamasa.
Dalam kesempatan kunjungan itu, Ibrahim, didampingi langsung Pj. Bupati Mamasa, Yakub F. Solon.
Kadis Transmigrasi Sulbar beserta Pj Bupati Mamasa, menyerahkan bantuan penanganan stunting, kepada masyarakat di desa itu.
Kepala Dinas Transmigrasi Provinsi Sulbar, Ibrahim mengatakan, bantuan yang diberikan bukan bersumber dari APBD melainkan sumbangan ASN dan pejabat dilingkup Dinas Transmigrasi Sulbar.
“Kami berikan bantuan berupa telur dan susu bagi anak-anak penderita stunting. Ini merupakan partisipasi yang dikumpulkan dari teman-teman jajaran Dinas Transmigrasi Sulbar,” kata Ibrahim.
Ia berharap, bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat, utamanya bagi anak balita penderita stunting
Selain memberikan bantuan pangan, Yakub F Solon juga mengedukasi masyarakat, dalam mengolah bahan pangan lokal.
Menurut Yakub, makanan lokal bisa bergizi tinggi jika dikelola dengan baik.
“Dulu orang tua mengolah makanan dengan mencampur beras, ikan lele, belut dan berbagai macam sayur (Kalembok atau sejenis bubur Manado), lalu diberikan kepada anaknya dan itu sangat bergizi,” kata Yakub F Solon.
Yakub bercerita, semasa kecil makanan itu kerap disajikan orangtuanya sebagai pengganti makanan pokok.
Makanan lokal seperti itu ujar dia, mengandung banyak gizi. Hasilnya, di zaman itu tidak ada penderita stunting.
Karenanya, Yakub mengajak masayarakat memanfaatkan semua sumber pangan lokal yang segar dan bergizi tinggi untuk diberikan kepada anaknya.
“Kita kaya dengan berbagai sumber pangan lokal hanya kita yang kurang peduli terhadap anak-anak kita,” kata Yakub F Solon.
Yakub menyebut, di Mamasa banyak ditemukan ikan lele, belut, ikan mas, ikan nila, sayur-sayuran, buah-buahan, ubi dan juga beras.
“Semua itu bisa diolah menjadi bahan makanan yang bergizi tinggi,” tutup Yakub.(*)