Legislator Partai PKS Mamasa Angkat Bicara Terkait Kenaikan Harga BBM
JOURNALINVESTIGASI.COM, MAMASA – Pemerintah mengumumkan secara kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), per tanggal 3 September 2022 kemarin.
Ada tiga jenis BBM mengalami kenaikan harga.
Adapun ketiga BBM tersebut antara lain Pertalite, Solar subsidi, hingga Pertamax.
Rinciannya yakni Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.
Kemudian, Solar subsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Sementara Pertamax mengalami kenaikan dari yang sebelumnya Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Pasca pengumuman itu, harga BBM di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) pun mulai dinaikkan di sejumlah kios.
Jika sebelumnya harga pertalite di kios, dipatok Rp. 10.000 per liter, kini sudah mencapai Rp.12 ribu hingga 13 ribu rupiah.
Itu berarti harga BBM di sejumlah kios di Mamasa, naik menjadi 20 persen.
Menanggapi kenaikan harga BBM, Wakil Ketua II DPRD Mamasa, Juan Gayang Pongtiku, mengatakan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak kenaikan harga BBM.
“Partai kami menolak kenaikan harga BBM dengan berbagai macam alasan. Ketika naik otomatis kebutuhan dasar masyarakat naik, sementara daya beli masyarakat menurun,” kata Juan, ditemui Rabu, (7/9/2022).
Juan menilai, kenaikan harga BBM berbanding terbalik dengan slogan Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat.
“Ini sangat jauh dari harapan masyarakat,” tambahnya.
Karenanya, sebagai wakil rakyat, Juan mengaku sangat mengapresiasi langkah mahasiswa menolak kenaikan harga BBM.(*)