Berdarah-darah kami perjuangkan. Andaikata saja kami punya ajal saat memperjuangkan Sulbar, kami mati di lapangan,” katanya.
Naharuddin menilai, Akmal Malik menjadikan jabatannya sebagai panggung politik dengan kepentingan tertentu.
“Entah untuk kepentingan apa, hanya Allah yang tau dengan dia sendiri, meskipun dia berbusa-busa mengatakan bahwa saya tidak ada panggung politik,” tutup Naharuddin.
Dinilai Lukai Hati Pejuang Pembentukan Sulbar, Akmal: Itu Vitamin Demokrasi
Menanggapi penyataan Naharuddin, Akmal Malik beranggapan, hal tersebut sebagai vitamin dalam berdemokrasi.
“Bagi kita, kritik adalah vitamin untuk berdemokrasi,” kata Akmal Malik.
Tak lupa, Dirjen Otonomi Daerah itu juga mengungkapkan, rasa terimakasihnya kepada Naharuddin yang telah memberikan kritikannya.
“Mungkin saya tidak cukup baik untuk bernarasi, mudah-mudahan ke depan diperbaiki,” katanya.
Akmal berharap, setiap kritikan dan masukan, dapat membawa demokrasi di Sulbar bisa lebih baik ke depannya.
“Mari kita saling mengkritik, memberikan masukan, agar sekali lagi langkah-langkah perbaikan demokrasi di Sulbar ini menjadi lebih baik,” pungkasnya.(*)