Kasus Pembunuhan Pasutri di Aralle belum Ada Titik Terang, Keluarga Korban Boikot Poros Mamuju-Mamasa
JOURNALINVESTIGASI.COM MAMASA – Ratusan massa berorasi di Depan Rumah Korban Pembunuhan Pasutri di Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (6/9/2022).
Ratusan massa dari keluarga korban pembunuhan Porepadang dan Istrinya, Sabriani, melakukan unjuk rasa menuntut kepolisian segera mengungkap tersebut.
Pihak keluarga menilai, hingga 30 hari setelah kasus berdarah itu, pihak kepolisian belum bisa mengungkap pelaku pembunuhan.
Dari pantauan di lokasi penyampaian aspirasi, ratusan massa memblokade jalan poros Mamuju-Mamasa, dengan membakar ban.
Akibat jalan diblokade, arus lalulintas dari dua arah berlawanan, sementara tidak diperkenankan melintas oleh aparat keamanan.
Arus lalulintas tertahan dari dya arah selama lebih dari sejam.
Usai penyampaian aspirasi, kendaraan dari dua arah diperkenankan melintas.
Terpantau puluhan aparat kepolisian melakukan pengamanan di lokasi penyampaian aspirasi.
Aksi ini dilakukan mengenang 30 hari meninggalnya Porepadang dan istrinya, Sabriani.Â
Pengamanan ini dipimpin langsung Kapolres Mamasa, AKBP Harry Andreas.
Seperti diketahui, kasus pembunuhan yang menewaskan pasangan suami istri di Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, terjadi pada Minggu (7/8/2022) pagi.
Korban bernama Porepadang Laki-laki (54), dan istrinya, Sabriani (50), ditemukan dalam keadaan tak bernyawa dengan sejumlah luka pada bagian kepala.
Korban pertama kali ditemukan anaknya bernama Amanda (20), sekitar pukul 07.00 Wita pagi.