Kisah Nenek Harpiah Penderita Stroke di Mateng yang Tak Pernah Dapat Bantuan dari Pemerintah
JOURNALINVESTIGASI.COM, MATENG – Sakit yang diderita, memaksa Harpiah (50), harus menjalani hari-harinya di tempat tidur dan kursi roda.
Harpiah, warga Dusun Pandan, Desa Kombiling, Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat itu, menderita penyakit stroke sejak tiga tahun lalu.
Penyakit stroke yang diderita Harpiah, mengakibatkan kedua kakinya lumpuh.
Sejak saat itu, nenek berusia setengah abad itu, tak bisa berbuat banyak.
jangankan beraktivitas, makan, minum dan buang air, pun membutuhkan bantuan orang lain.
Alimuddin, anak tertua Harpiah, menuturkan, ibunya hanya bisa pasrah menerima kondisi itu.
Tak ada biaya untuk berobat, ibunya hanya dirawat seadanya di rumah.
“Berobat seadanya pak, karena tidak ada biaya untuk berobat di Rumah sakit,” tutur Alimuddin, ditemui di Rumahnya di Pandan Sari, Minggu (11/9/2022) siang tadi.
Mirisnya lagi, di balik derita yang dialami Harpiah, kata Alimuddin, ibunya tak pernah mendapat bantuan dalam bentuk apapun dari pemerintah.
“Belum tersentuh bantuan sama sekali pak, setidaknya untuk pembeli obat rasa nyeri,” ujar Alimuddin.
Dia berharap agar pemerintah melalui dinas terkait, memberikan perhatian kepada ibunya.
“Harusnya masuk sebagai kategori penerima manfaat karena kami termasuk warga miskin,” katanya berharap.
Kondisi yang dialami Harpiah, mengundang perhatian Polda Sulbar dan Polres Mateng.
Kata Alimuddin, Senin (12/9/2022) beosk, Polda Sulbar dan Polres Mateng akan berkunjung ke rumah ibunya.