Bantuan itu masuk melalui rekening pribadinya, namun dicairkan pihak PPK di Bank.Â
Setelah dananya cair, bantuan itu diberikan secara tunai oleh PPK.Â
Dananya diantar langsung di rumah kepala desa.Â
“Waktu datang disalurkan, dipotong Pak Pasamboan Rp. 1 juta,” ungkap Yehezkiel, Minggu (31/7/2022).
Dia menjelaskan, dana yang seharusnya diterima berjumlah Rp. 10 juta, tetapi yang ia terima hanya Rp. 6 juta.Â
“Yang saya terima 6 juta karena tiga juta sudah dibelikan bahan oleh pihak PPK, yang satu juta itu dipotong Pak Pasamboan,” bebernya.Â
Tak hanya mendapat potongan, bahkan harga bahan yang dibutuhkan sesuai kerusakan, juga dimarkup pihak toko yang ditunjuk pihak PPK.
Untuk penerima bantuan stimulan Desa Tampak Kurra, toko yang ditunjuk di Kecamatan Mambi.Â
“Sudah ada toko yang ditunjuk penyalur, saya ambil bahan di situ tapi harganya di atas harga standar.Â
“Kalau semen harganya Rp. 80 ribu per sak, sementara triplek Rp. 150 ribu,” terang Yehezkiel lanjut.
Menanggapi itu, pihak toko, Hamza mengatakan, di toko miliknya ada dua macam harga.Â
Jika jangkauan pengantaran jauh, maka ada biaya pengantaran yang dipatok.Â
“Beda harga di Mambi dengan harga Tabulahan, saya kasih naik harganya karena diantarkan ke Tabulahan,” ungkap Hamzah, saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (2/8/2022).
Bahkan di Baruru kata dia, harga semen per sak yang diberikan Rp. 150 ribu, termasuk biaya pengantaran. Â
“Ada dua macam harga, kalau harga standar Rp 60 ribu, jadi kalau diantar ke Tabulahan berdasarkan RAB Rp.68 ribu, kalau triplek 6 mili Rp.85 ribu per lembar,” pungkasnya.(*)