Merinding, Curhat Pendaki Alami Kejadian Mistik di Gunung Gandang Dewata

Tak hanya itu, tahu 2013 lalu, Gandang Dewata lagi-lagi menelan korban. Seorang pendaki asal Mapala Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, ditemukan tewas di kawasan hutan itu, setelah beberapa hari tersesat.

Wulandari mengisahkan pengalamannya saat di Gunung Gandang Dewata.

Pada 2 November lalu, Wulandari dan kedua rekannya bersama beberapa teman penduduk lokal Kabupaten Mamasa memulai perjalanan ke Gandang Dewata.

Bacaan Lainnya

Wulan mengungkapkan gangguan dari makhluk tak kasat mata yang dialaminya. Saat berada di Pos lima, ia mendengar suara gendang yang cukup besar.

“Tapi hanya saya yang mendengar, teman-teman lain tidak,” cerita Wulandari, ketika ditemui di salah satu kedai kopi di Kota Mamasa, Rabu 11 November 2020.

Ia juga mengalami mual dan muntah, dengan perasaan yang tak seperti biasanya, saat melakukan perjalanan dari Pos ke Pos lainnya.

Wulandari mengaku was-was. Bagaimana tidak, ini merupakan pendakian perdananya ke Gunung Gandang Dewata itu.

“Iya senang tapi ada was-wasnya juga, karena extrem sekali,” tuturnya.

Walau begitu, Wulandari merasa bangga setelah menaklukkan perjalanan yang extrem ke Gunung yang telah lama ia dambakan itu.

Dibandingkan dengan Gunung Latimojong yang pernah ia daki, jalur Gandang Dewata lah yang paling extrem.

Perjalanan pulang, Wulandari masih mengalami kejadian aneh. Ketiak malam tiba, saat itu ia dan beberapa rekannya rehat di Pos lima, Wulan tak mendengar suara air yang ada di sekitarnya.

Meski di Pos Lima itu, dikelilingi sungai kecil namun airnya terbilang deras. Telinganya seakan tertutup dan tak mendengar lagi.

Pos terkait