Foto: Bupati Mamasa, H Ranlan Badawi saat menyampaikan sambutannya pada eapat paripurna DPRD
JOURNALINVESTIGASI.COM, MAMASA – Selain dikenal sebagai destinasi pariwisata andalan di Sulawesi Barat, Kabupaten Mamasa juga pernah mengalami masa kejayaan sebagai penghasil kopi.
Kala itu Mamasa masih bagian dari Kabupaten Polewali Mamasa, yang saat ini telah mekar menjadi dua kabupaten, yakni Kabupaten Mamasa dan Kabupaten Polewali Mandar.
Namun beberapa tahun setelahnya, kopi asal Mamasa mulai tidak kelihatan di pasaran, itu karena petani kopi mulai berkurang.
Setelah Mamasa terbentuk menjadi sebuah Kabupaten, beberapa tahun belakangan komoditas kopi di Mamasa kembali dikembangkan.
Karenanya, Bupati Mamasa, H Ramlan Badawi optimis, suatu saat Mamasa akan menjadi penghasil kopi terbesar di Sulawesi Barat.
Hal itu diungkapkan H Ramlan Badawi kala menyampaikan tanggapannya sebagai Kepala Daerah, terhadap pandangan akhir fraksi pada rapat paripurna penyerahan RAPBD-P, Selasa (29/9).
Di hadapan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Bupati dua periode ini meminta agar setiap paripurna Sekretaris Dewan, Alexi, menyuguhkan minuman kopi.
Ramlan menjelaskan, pemerintah daerah telah mendeklarasikan bahwa Mamasa adalah kabupaten kopi.
Untuk itu ia optimis, dua atau tiga tahun ke depan produksi kopi di Mamasa meningkat dan hasilnya sudah akan dinikmati.
“Sekaran petani di 17 kecamatan sudah giat menanam kopi, tanpa terkecuali.
Olehnya itu saya sarankan pak sekwan, mulai tahun 2021, setiap sidang agar kopi selalu disiapkan,” ujar Ramlan menyarankan.