JOURNALINVESTIGASI.COM, MAMASA – Kondisi jalan penghubung antar desa dan antar kecamatan di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), masih saja menjadi persoalan krusial.
Polemik proses pembelajaran di SDN 010 Saluang, Kecamatan Mambi yang viral di media sosial, belum usai.
Kini muncul persoalan baru di pelosok desa di Kecamatan Sumarorong, yakni persoalan jalan.
Saat ini ramai di berseliweran di media sosial beberapa foto yang memperlihatkan kondisi jalan di perbatasan Toraja-Mamasa.
Urat nadi perekonomian masyarakat itu tak ubahnya kubangan kerbau.
Potret pembangunan infrastruktur jalan itu berada di Mappanga, Desa Sibanawa, Kecamatan Sumarorong.
Dalam dan berlumpur, jalan itu menghubungkan Deaa Sibanawa dan Desa Butang, Kecamatan Mappak, Kabupaten Tana Toraja.
Kondisi jalan yang memprihatinkan, memaksa Risal Landolalan, pemuda asal wilayah II angkat bicara.
Risal Landolalan yang akrab dipanggil Ichal, saat dihubungi menyatakan, pemerintah Kabupaten Mamasa harus peka melihat kondisi seperti itu.
Kata dia, melihat komentar di media sosial, jalan itu bagian dari Kabupaten Mamasa.
“Menurut informasi bahwa akan ada bakti sosial dilakukan masyarakat setempat.
“Dan informasi terakhir tepat tanggal 18/7/2022, akses jln ini kembali tertutup karena longsor,” ungkap Ichal, dikonfirmasi, Senin (17/7/2022).
Terhadap kondisi jalan itu, ia meminta Dinas PU Mamasa, memberikan perhatian memperbaiki jalan itu.
Merespon kondisi jalan itu, Kepala Bidang Binamarga Dinas PU Kabupaten Mamasa, Oktavianus Masuang, mengatakan saat ini tengah mempersiapkan mobilisasi alat berat.