Foto: Ismail (Baju Hijau) dan rekannya saat dikonfirmasi di Mapolres Mamasa
JOURNALMAMASA, MAMASA – Oknum wartawan yang diduga memeras Kepala Sekolah SMA 2 Buntumalangka, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, akhirnya angkat bicara.
Oknum wartawan inisial I yang belakangan diketahui bernama Ismail dan dua orang rekannya masing-masing A dan M, diamankan Polsek Aralle, ada 29 Oktober lalu.
Ia diamankan Polsek Aralle usai dilaporkan telah memeras Kepala Sekolah SMA 2 Buntumalangka, dengan cara meminta uang sebesar Rp.30 juta, agar tidak memberitakan pekerjaan bangunan SMA yang dia nilai tidak sesuai bestek.
Beberapa hari usai diperiksa di Polsek Aralla, kasus ini pun dilimpahkan ke Polres Mamasa, meski sebelumnya pihak pelapor telah mencabut laporannya.
Meski tertangkap tangan membawa uang sebesar Rp.2.600.000 ya g diberikan pihak sekolah, namun Ismail membantah ia dan rekannya tidak melakukan pemerasan.
Dikonfirmasi di Mapolres Mamasa, terlapor Ismail alias I yang mengaku wartawan Pemburu Keadilan menerangkan, kronologis kejadiannya bermula saat dirinya ditelepon oleh Syahrul untuk bertemu di salah satu warung.
Awalnya kata dia, ia ke SMA 2 Buntumalangka, memantau proses pembangunan gedung sekolah milik Ferli.
Usai mengambil gambar dan video proses pembangunan sekolah itu, ia lalu menemui Ferli untuk melakukan konfirmasi, terkait pembangunan dan besi bahan bangunan.
“Tapi pak Ferli mengatakan, ndak usah mi ki’ bahas kalau masalah bangunan ku, kalau mau ki muat berita, yang baik-baiknya mi,” terang Ismail, Kamis (5/11) siang.