Waktu sampai di dalam, saya masih lihat ada asap baranya pembakaran juga masih panas,” ujar Aries.
Kaget melihat kejadian itu, Aries lalu memanggil ketua majelis dan Kepala Desa.
Tak lama kemudian, gereja dipenuhi warga yang menyaksikan kejadian itu.
Beruntung gereja tidak terbakar, namun ditemukan sejumlah barang berupa 2 unit keyboard, 1 mixer, 3 kaca jendela pecah mic wireless serta sejumlah perkakas dapur ludes dimakan api.
Terkait kejadian ini, Polsek Sumarorong dipimpin Kapolsek, Iptu Hendrik, mendatangi TKP.
“Kami sudah pasang police line dan meminta keterangan sejumlah saksi,” ujar Hendrik, saat dikonfirmasi di Mapolsek Sumarorong.
Untuk mengungkapkan penyebab kebakaran, Polisi masih melakukan penyelidikan.
“Kami sifatnya hanya melaporkan ke Polres, dan kasus ini sudah kami laporkan,” ujarnya.
Untuk penyelidikan lebih lanjut, perkara ini dilimpahkan ke Polres Mamasa.
Setelah mendapat laporan dari Polsek Sumarorong, Satreskrim Polres Mamasa, dipimpin Iptu Dedi Yulianto, langsung menuju TKP.
Sekira pukul 15.00, Satreskrim tiba di lokasi kejadian dan langsung melakukan olah TKP.
Setelah melakukan olah TKP, pihak polisi membawa sejumlah saksi ke Polsek Sumarorong, termasuk pelaku, untuk dimintai keterangan.
Dedi Yulianto, menjelaskan, di TKP pihaknya mengumpulkan bahan keterangan dan menginterogasi beberapa saksi, yakni warga sekitar, pengurus gereja, dan tokoh masyarakat.
Dari hasil keterangan yang dihimpun, dicurigai ada salah seorang yang diduga melakukan pembakaran itu yakni Joni.