Bukan hanya jenazah, bahkan setiap ada pasien membutuhkan perawatan intensif, harus ditandu sejauh 40 Km.
“Setiap ada orang sakit atau meninggal selalu kami pikul karena tidak bisa dilalui kendaraan,” lanjut Alang.
Kondisi ini kian diperparah oleh tidak adanya akses jaringan telekomunikasi yang tersedia bagi masyarakat.
Sebabnya, warga berharap ada perhatian dari pemerintah terutama akses jalan.
“Muda-mudahan pemerintah tidak menutup mata dengan kondisi yang kami alami,” pungkasnya.(*)