14 Kerbau Terjangkit di Mamasa, DPRD Minta Dinas Terkait Bergerak Cepat Atasi PMK
JOURNALINVESTIGASI.COM, MAMASA – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi membuat resah masyarakat. Tak terkecuali di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar)
Pasalnya wabah tersebut terus menghantui para peternak, baik Sapi, Kerbau maupun Babi.
Keresahan masyarakat akan wabah itu mendapat tanggapan DPRD Kabupaten Mamasa.
Wakil Ketua II DPRD Mamasa, Juan Gayang Pongtiku meminta Dinas terkait untuk gerak cepat mengantisipasi mewabahnya PMK pada ternak di wilayah Kabupaten Mamasa.
Baru-baru ini kata Juan, wabah PMK telah masuk di Kabupaten Mamasa yang menyerang sebanyak 14 ekor Kerbau di Kecamatan Tabang. Bahkan, satu diantaranya mati akibat PMK.
Dengan begitu, pihaknya berharap dinas terkait melakukan vaksinasi bagi semua hewan yang ada di kalangan peternak di wilayah Kabupaten Mamasa.
Hal itu sebagai langkah antisipasi penyebaran wabah tersebut.
Ia mengatakan, kepastian sterilisasi ternak sapi terkena PMK di Kabupaten Mamasa, juga sangat penting bagi keberlangsungan pelaku usaha peternak.
“Dinas Peternakan harus bergerak cepat mendata sapi yang terkena PMK, agar antisipasinya atau penanganannya bisa cepat,” kata Juan Gayang Pongtiku, dikonfirmasi Selasa (30/8/2022).
Selain itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar memberikan hewan ternaknya kepada petugas kesehatan hewan untuk divaksin, demi memutus mata rantai penularan PMK.
“Karen wabah ini benar-benar berbahaya bagi hewan, jadi memang harus diantisipasi,” tandasnya.(*)-WA