1. Pendapatan Daerah sebesar Rp.950.798.541.214,82, terdiri dari;
a. Pendapatan Asli Daerah Rp.32.374.434.935,40
b. Dana Perimbangan Rp.687.906.407.000,00
C. Lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp.230.517.699.279,42.
2. Belanja Daerah sebesar Rp.987.750.400.126,17, terdiri dari;
a. Belanja tidak langsung : Rp.620.979.810.168,28
b. Belanja langsung : Rp 366.770.589.957,89.
Surplus/Devisit sebesar : Rp. 36.951.858.911,35.
3. Pembiayaan Daerah yang terdiri dari;
a. Penerimaan Pembiayaan Daerah sebesar
Rp.38.006.232.047,35 yang bersumber
b. Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebesar Rp. 1.010.000.000,00 untuk penyertaan modal daerah, pada Bank
Pembangunan Daerah Provinsi SulSelBar dan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Mamasa.
Pembiayaan Netto untuk menutup devisit sebesar Rp.36.951.858.911,35.
Sehingga Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan bersaldo Nol Rupiah.
Dikonfirmasi usai mengikuti rapat paripurna, H Ramlan Badawi menyebutkan, penurunan ABPDP Mamasa tahun ini mengalami penurunan, disebabkan adanya covid-19.
“APBD kita menurun hingga 10 persen, kalau DAU rata-rata 25 persen, sedangkan DAK itu sampai 75 persen,” katanya.
Dijelaskan lebih lanjut, APBDP Mamasa ke depan akan diprioritaskan kepada penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Selain itu, juga akan memprioritaskan pelayanan dasar, yakni kesehatan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Report: Samuel M