Foto: Ist/Ilustrasi jaringan telekomunikasi
JOURNALMAMASA, BAMBANG – Sejak pandemi Covid-19 mulai merebak ke sejumlah daerah di Indonesia, sejumlah perguruan tinggi menerapkan belajar dalam jaringan (Daring).
Kebijakan itu dilakukan, untuk mencegah penularan covid-19.
Dengan begitu, kondisi saat ini, jaringan internet sudah menjadi kebutuhan utama mahasiswa, yang harus menjalani kuliah online karena pandemi Covid19.
Namun, rupanya kebijakan itu cukup menghambat mahasiswa untuk mengikuti proses perkuliahan, khususnya mereka yang tinggal di pedalaman.
Kondisi itu yang dialami sejumlah mahasiswa dari 13 desa di Kecamatan Bambang, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Dari 20 desa di Kecamatan Bambang, hanya ada 7 desa yang dijangkau jaringan internet, yakni Desa Saluassing, Salukepopok, Minanga, Bambang, Bambang Timur, Balatana, dan Tanete Tomba.
Dengan demikian, masih ada 13 desa yang tidak di jangkau jaringan, yaitu desa Sikamase, Ulumambi, Ulumambi Barat, Rantelemo, Salururu, Limba Debata, Lembang Mokallang, Salutabang, Masoso, Rantetarima, Saludengen, Salukadi, dan Salubulo.
Karena tidak bisa mengakses jaringan internet untuk proses kuliah Daring, mahasiswa dari 13 desa tersebut pun mengeluh.
Untuk tetap bisa mengikuti proses perkuliahan, berbagai cara oun dilakukan oleh sejumlah mahasiswa asal desa itu.
Ada yang harus bertahan di tempat pendidikan meski kuliah online, ada juga yang setiap pagi harus ke desa Bambang Timur, ada juga yang harus ke Kota Mamasa menyewa kos selama pandemi agar bisa kuliah online.