“Pak Presiden Jokowi kami jarang sekolah karena bapak guru jarang datang ke sekolah #Mamasa,” begitu bunyi pesan di pamflet yang dipegangnya.
Setelah viral, SDN 010 Saluang yang berada di Desa Pamoseang, Kecamatan Mambi itu menjadi sorotan.
Lalu apa sebenarnya yang terjadi di sekolah itu? berikut sederet fakta yang dirangkum Journalinvestigasi.com;
Awal Mula SDN 010 Saluang Jadi Sorotan
SDN 010 Saluang mendapat sorotan setelah foto yang diunggah Achmad Faisal Dinejad, mendapat tanggapan dari pengguna Facebook lainnya.
Dalam foto yang diunggah, Achmad Faisal Dinejad memberi keterangan terhadap kondisi pembelajaran di SDN 010 Saluang.
“Dua tahun terakhir, setelah menyelesaikan studi kurang sedikit lagi delapan tahun. Saya banyak bersinggungan dengan sekolah-sekolah, juga anak-anak di pelosok kabupaten Mamasa. Saya memilih Mamasa, sebab disana tali pusar saya tertanam bersama jasad dan jejak para leluhur.
Mamasa masih seperti yang lalu, menarik untuk di bincang. Kekayaan alam yang melimpah, adat istiadat yang terjaga, juga aneka ragam skandal yang menumpuk.
Yang paling fundamental adalah skandal pendidikan.
Bulan 5 kemarin, memperingati hari pendidikan nasional. Kami membawa skandal ini ke kantor DPRD Kabupaten Mamasa. Setidaknya ada 5 rekomendasi yang ditantandangani langsung oleh ketua juga wakil ketua DPRD Kabupaten Mamasa. Walau sampai hari ini belum ada tanda-tanda tindak lanjutnya.
Yang paling saya ingat dari rekomendasi hasil pertemuan bulan 5 kemarin adalah kesejahteraan guru honorer. Mereka yang hanya mendapat gaji 300.000/3 bulan, tapi mendapat tuntutan lebih, dari guru yang berstatus PNS.