Meski terdapat empat guru PNS termasuk kepala sekolah, namun diakui Amran, guru kerap tidak masuk lantaran kondisi jalan dari ibu kota Kecamatan Mambi tidak memadai.
“Memang kadang tidak masuk karena kondisi jalan yang hancur,” lanjutnya.
DItanya soal kebijkan pihak sekolah meliburkan proses pembelajaran hingga 18 Juli 2022, Amran mengaku memberikan kebijakan dengan alassan toleransi.
Menurutnya, siswa di SDN 010 Saluang mayoritas muslim, sehingga dengan pertimbangan iduladha, maka siswa diliburkan.
Pengakuan Tiga Bocah yang Memegang Pamflet
Dari hasil wawancara kepada ketiga bocah yakni Fadlan, Ismul dan Asila, ketiganya mengaku sekolah di SDN 010 Saluang.
Fadlan mengaku duduk di bangku kelas dua dan akan naik kelas tiga, sementara Ismul dan Asila baru memasuki bangku kelas satu.
Diakui Fadlan, pamflet yang dipegang di dalam foto yang diunggah Achmad Faisal Dinejad, bukan tulisan tangannya melainkan tulisan salah seorang mahasiswa.
Diakuinya pula, saat ini ia masih suasana libur namun jauh sebelum libur, ia kerap hanya datang di sekolah tetapi tidak belajar karena tidak ada guru yang mengajar.
Saat guru PNS tidak hadir, ia kadang mendapat pelajaran guru honor.
Berkaitan pengakuan Fadlan soal tulisan di pamflet, journalinvestigasi.com mencoba menghubungi Achmad Faisal Dinejad. Namun hingga berita ini dirilis, Achmad Faisal Dinejad belum beri jawaban.(*)