JOURNALINVESTIGASI.COM, MAMASA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, kembali menyalurkan santunan kematian.
Kali ini BPJS Ketenagakerjaan memberikan santunan jaminan kematian kepada empat orang ahli waris.
Adapun santunan ini diberikan kepada ahli waris Almarhum Sugito B, Almarhumah Lebrina, Indrmas Putri dan Pdt Sakalda. Masing-masing diberikan santunan sebesar Rp.42.000.000.
Santunan ini diserahkan Sekretaris Daerah Kabupaten Mamasa, Ardiansyah, mewakili pemerintah Kabupaten Mamasa, kepada masing-masing ahli waris, yang berlangsung di ruang kerjanya, Senin (10/5/2021) siang tadi.
Santunan tersebut diberikan, sesuai dengan amanat Undang-undang 24 tahun 2011, tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang meliputi jaminan kecelakaan kerja, kematian, hari tua dan jaminan pensiun.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan, Andi Fajar menyampaikan, pihaknya menyerahkan santunan kepada empat ahli waris almarhum sebesar total Rp. 168.000.000.
Santunan ini diberikan kepada ahli waris almarhum, setelah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan masa kepesertaan tiga tahun atau lebih, secara mandiri.
Selain menyalurkan santunan jaminan kematian, BPJS Ketenagakerjaan juga menyalurkan beasiswa kepada anak dari peserta BPJS yang meninggal dunia.
“Kita juga memberikan beasiswa kepada ahli waris yang terdaftar sebagai penerima beasiswa, setelah terdaftar kurang lebih beberapa bulan,” ujarnya.
Adapun penerima beasiswa dari BPJS Ketenagakerjaan yaitu, dua orang anak dari Almarhum Sugito B, mendapat Rp 29.000.000, dua orang anak Almarhumah Lebrina, mendapat Rp 14.000.000.
Juga diberikan kepada satu orang anak dari Almarhumah Indramas Putri, yang mendapat Rp.1.500.000, dan satu orang anak dari Pdt Sakalda, mendapat Rp 3.000.000.
Andi Fajar menuturkan, santunan ini nilainya tidak banyak namun diharapkan dapat meringankan benan bagi ahli waris, khusunya bagi anak almarhum yang masih menempuh pendidikan.
Program ini mendapat apresiasi dari Sekretaris Daerah Kabupaten Mamasa, Ardiansyah. Ia mengaku mendukung penuh program BPJS Ketenagakerjaan.
Dia juga mengaku akan mendorong agar semua badan usaha, pekerja informal dan masyarakat pekerja sektor lainnya segera mendaftarkan diri pada perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.Â
Tak lupa Ardiansyah, menyampaikan bela sungkawa kepada almarhum.
Ia berharap dengan santunan ini, sedikit bisa meringankan beban keluarga yang ditinggalkan, terutama anaknya yang masih sekolah dengan harapan mendapatkan beasiswa yang ditanggung samapi kuliah.Â
Samuel M