JOURNALMAMASA, ARALLE – Gemapa magnitudo 5,9 dan 6,2 SR yang mengguncang Kabupaten Majene dan Mamuju, pertengahan Januari lalau, menjadi duka bagi sebagin besar masyarakat di Provinsi Sulawesi Barat.
Betapa tidak, ratusan rumah dan bangunan dilaporkan mengalami rusak parah, bahkan dilaporkan pula lebih dari 100 orang meninggal dunia, serta ratusan orang luka-luka.
Bahkan hingga saat ini, meskipun kondisinya berangsur pulih, namun ribuan warga masih bertahan di tenda-tenda pengungsian.
Tak hanya di dua kabupaten, bahkan gempa juga berdampak terhadap rumah warga di beberapa wilayah di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar).
Salah satunya di Desa Baruru, Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, yang berbatasan langsung wilayah Kabupaten Majene.
Di laporkan, di desa itu 82 unit rumah warga mengalmi kerusakan akibat gempa, terdiri dari 18 unit, rusak sedang 22 unit dan 42 lainnya mengalami rusak ringan.
Karenanya, hingga kini 82 Kepala Keluarga (KK) atau sebanyak 437 jiwa masih berada di pengungsian dengan tenda seadanya.
Sebagai bentuk peduli terhadap warga di desa itu, Komandan Kodim (Dandim) 1428/Mamasa, Letkol Inf. Stevi Palapa bersama rombongan mengunjungi pengungsi yang ada di wilayah Desa Baruru, Sabtu (30/1/2021).
Didampingi Kepala Dinas Perumahan Rakyat Gusti Hermiawan dan Sekretaris LSM Pijar Keadilan, Rudi Bombong, Dandim Letkol Inf. Stevi Palapa, menyerahkan batuan berupa kebutuhan pokok kepada warga yang terdampak.
Bantuan logistik diterima oleh Sekretaris Desa Baruru, Demmabuttu, selanjutnya disalurkan ke beberapa posko yang ada di desa itu.