JOURNALINVESTIGAS.COM, SULAWESI BARAT – Hasil Tes Wawasan Kebangsaan Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia, masih terus berpolemik, ada yang pro dan kontra. Bahkan ada saja pihak yang protes.
Merespon polemik ini, Forum Persaudaraan Pemuda Sulawesi Barat (FPPS), sepertinya tak tinggal diam. FPPS menegaskan, pegawai yang tidak lolos tes tak semestinya protes.
“Setiap tahun banyak honorer tak lolos tes jadi ASN tapi tak ada yang protes hasil tes yang di umumkan , jadi terima saja hasil tes yang sudah ditetapkan. Tidak perlu diprotes,” kata Ketua FPPS, Nirwansyah, kepada JournalInvestigasi.com, Jumat (21/5/2021) malam tadi.
Nirwansyah beranggapan bahwa persoalan pegawai KPK ada saat ini, sama seperti honorer yang ada di instansi pemerintahan, yang memiliki hak yang sama untuk diterima atau tidak menjadi aparatur sipil negara (ASN) melalui tes.
“Ada begitu banyak ASN mengadu nasib di instansi pemerintah dan hampir setiap tahun ikut tetapi tidak lolos, toh mereka tidak pernah protes. Mengapa pegawai KPK yang tidak lolos jadi polemik,” ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, tidak semua pegawai KPK yang ikut dalam tes dinyatakan tidak lolos. Dengan begitu, Nirwansyah menilai, hasil tes yang telah ditetapkan tidak perlu lagi ditetapkan.
Menurut Nirwansyah, langkah ini menunjukkan bahwa Presiden berniat untuk memperkuat wawasan kebangsaan pegawai, tanpa bermaksud melemahkan KPK.
Kata dia, selain memperkuat wawasan kebangsaan setiap pegawai, Presiden juga berniat memberikan pendidikan wawasan kebangsaan kepada pegawai KPK yang tidak lulus TWK.